Gambar	Barang	jml	Berat	Total
keranjang belanja anda kosong
		0	0,00	Rp 0

Tips Cara Mengajar Kurikulum Merdeka. Cara No 7 Paling Unik!

Thursday, July 18th 2024.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi Indonesia sejak tahun 2022. Hampir semua sekolah telah menerapkan kurikulum ini dan tentu ini menjadi tantangan baru bagi para pengajar. Menjadi tenaga pengajar yang menyenangkan kini menjadi standar baru dalam menjalankan kurikulum merdeka. Selain itu tenaga pengajar juga harus memiliki kompetensi mengajar yang baik.

Berikut ini ada beberapa tips cara mengajar Kurikulum Merdeka supaya Anda sekalian tidak kehabisan ide sebagai pengajar dan pendidik di sekolah. Sebelumnya kami doakan juga untuk Anda semua senantiasa sukses di dunia pendidikan dan berhasil turut serta mencerdasan kehidupan bangsa. Semangat untuk guru-guru Indonesia!

Temukan Hal-Hal Baru Bersama dalam Setiap Materi

Jika materi selalu diajarkan secara satu arah di dalam kelas, bisa dipastikan siswa-siswi akan cepat bosan dan merasa kurang termotivasi saat belajar di sekolah. Jika Anda mengatakan bahwa di setiap akhir kelas Anda telah berusaha bertanya “Apakah ada pertanyaan?”, sayangnya itu bukan bagian dari proses belajar-mengajar yang aktif dua arah. Itu hanya bentuk minimal dari kepedulian Anda kepada siswa-siswi. Bisa dijamin yang akan bertanya hanya satu atau dua murid saja dan seringkali tidak ada. Siswa-siswi ingin segera mengakhiri kelas bersama Anda karena terasa sangat jenuh.

Cobalah untuk melibatkan siswa-siswi dalam proses menemukan sesuatu yang baru dalam proses pembelajaran. Temukan “AHA” momen di setiap sesi materi dan eratkan bonding bersama siswa-siswi di kelas Anda. Tentu tujuan Kurikulum Merdeka dibuat adalah untuk menciptakan suasana kelas yang berbeda dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Apa gunanya jika cara Anda mengajar tetap sama dengan cara lama?

Buat Siswa-Siswi Tetap Penasaran dengan Materi

Mendapatkan sesuatu yang surprise dalam proses belajar mengajar adalah momen menyenangkan bagi siswa-siswi maupun pengajar. Cara mengajar di kurikulum merdeka yang kedua adalah terus menstimulasi siswa-siswi agar penasaran dengan pelajaran yang sedang dipelajari. Saat memberikan materi pembelajaran, tenaga pengajar dapat meng-highlight hal-hal yang nampaknya tidak biasa atau aneh dan unik. Di sanalah mereka akan menemukan momen ‘AHA’ atau momen ‘Ooo’.. dalam proses belajar mengajar.

Kalau dipikir kembali, semua orang akan cenderung jenuh ketika menghadapi situasi yang sama setiap hari, termasuk juga para siswa. Dengan mereka menemukan hal yang membuat mereka terkejut dalam proses belajar, itu dapat meningkatkan dopamin dan rasa ingin tahu sekaligus meningkatkan semangat dalam belajar.

Tunjukkan Rasa Peduli Anda kepada Mereka

Anda sebagai pengajar perlu menunjukkan kepedulian Anda kepada siswa-siswi sebagai upaya membangkitkan minat mereka terhadap kelas Anda. Secara berkala Anda perlu mengecek kondisi kelas Anda ketika sedang proses belajar-mengajar, apakah siswa-siswi mulai merasa bosan, atau mereka mulai merasa ngantuk dan lelah atau mereka semakin tidak mendengarkan penjelasan Anda tentang materi. Ubah suasana kelas yang tadinya diam menjadi cerah dan yang tadinya pasif menjadi aktif. Sebuah riset menunjukkan, seorang tenaga pengajar yang berhasil membuat siswa-siswi mereka tertawa dan merasa senang, membuat proses belajar mengajar menjadi kondusif.

Disini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tenaga pengajar terkadang juga perlu menyiapkan beberapa jokes untuk menyegarkan suasana di kelas dan mengusir kantuk para siswa. Apakah ini termasuk menambah beban multitasking seorang pengajar? Pengajar sekaligus komedian! Ah, yang terpenting siswa-siswi Indonesia bisa menemukan letak seru dari proses belajar, benar kan?

Acak, Random dan Bervariasi

Cara mengajar di kurikulum merdeka yang berikutnya adalah, buatlah kebiasaan baru. Seorang tenaga pengajar baik jika menerapkan hal-hal baru. Sedikit mengambil risiko asal tidak keluar pakem tentu diizinkan. Misalnya saja ajak siswa-siswi sedikit melakukan peregangan dan gerakan tubuh di tengah-tengah sesi agar pikiran kembali fresh. Pengajar juga bisa secara mendadak mengajak siswa-siswi bermain games ketangkasan atau games sederhana di tengah sesi materi untuk menghilangkan kantuk seisi kelas.

Ada Waktu Mereview Ulang Materi dalam Satu Pekan

Meninjau ulang materi yang diajarkan dalam sepekan perlu dilakukan untuk merefreshing ingatan para siswa tentang materi-materi tersebut. Luangkan satu hingga dua jam setiap minggunya guna meninjau ulang materi yang diajarkan dalam minggu terakhir. Meskipun Kurikulum Merdeka berfokus pada minat dan bakat siswa, para pengajar tetap perlu mengingatkan kepada siswa-siswi agar juga mampu memahami dan menguasai materi-materi yang umumnya diajarkan di sekolah-sekolah.

Selipkan Gaya Podcast dalam Proses Belajar

Podcast atau obrolan semacam talkshow menjadi sesuatu yang diminati selama 2 tahun terakhir ini. Sesekali ajak siswa-siswi mengobrol ala podcast. Aktifitas ini dirasa menyenangkan karena mengurangi penggunaan buku-buku tekstual. Namun, tetap pastikan konten dari gaya mengajar ala podcast ini tetap seputar materi yang sedang dipelajari bersama. Cara ini dapat menjai indikator sejauh mana siswa-siswi memahami materi yang diajarkan. Interaksi ini akan terjadi secara dua arah. Sehingga dari pihak tenaga pengajar pun menerima tanggapan dari siswa-siswi.

Tukar Peran

Coba panggil salah satu murid untuk mengajar selama beberapa menit. Hal ini dilakukan dalam situasi dan kondisi yang menyenangkan tentu saja, bukan berarti merundung-bully siswa atau siswi tersebut. Menukar peran ini bisa jadi cara mengajar Kurikulum Merdeka yang paling asyik. Tenaga pengajar berganti posisi duduk di antara para siswa-siswi dan menyimak siswa-siswi mengajar di depan kelas. Untuk para siswa yang memiliki cita-cita ingin menjadi guru tentu saja hal ini menjadi kesempatan bagus bagi mereka karena dapat merasakan menjadi guru langsung di depan teman-teman mereka. Lakukan aktivitas tukar peran ini setidaknya sebulan sekali untuk menghidupkan situasi kelas.

Apresiasi Lelucon Para Siswa

Selagi lelucon itu tidak dalam rangka menghina guru ataupun menghina teman, guru mengapresiasi lelucon dari siswa-siswi membuat mereka merasa dianggap keberadaannya. Apresiasi ini juga membuat suasana hati mereka senang. Situasi yang menyenangkan adalah kunci dari suksesnya kegiatan belajar mengajar di kelas.