Gambar	Barang	jml	Berat	Total
keranjang belanja anda kosong
		0	0,00	Rp 0

Viral Acara Clash of Champions, Ini Tips Membuat Anak Jadi Cerdas

Friday, July 19th 2024.

Siapa yang belum tahu acara show Clash of Champions ini? Acara ini menayangkan mahasiswa-mahasiswi cerdas Indonesia dari kampus dalam dan luar negeri yang saling berkompetisi menyelesaikan soal-soal matematika, logika, hafalan dan lain-lain. Untuk Anda yang belum tahu, bisa langsung melihatnya di Youtube Ruangguru.

Sumber: Youtube Ruangguru

Yang menjadi perhatian khalayak luas, tidak terlepas para orangtua adalah kepintaran para peserta di show Clash of Champions ini. Para orangtua jadi ingin anaknya kelak bisa memiliki kepandaian dan kecerdasan seperti putra-putri bangsa tersebut. Sebab dengan kepintaran itu mereka terlihat elegan, cekatan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan. Siapa orangtua yang tidak ingin anaknya seperti itu?

Perlu para orangtua ketahui, kecerdasan anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh lingkungan dan kebiasaan sehari-hari. Jadi untuk para orangtua yang merasa kurang cerdas, jangan pesimis dulu ya.

Berikut ini ada beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membantu mengembangkan kecerdasan anak. Simak info selengkapnya sampai habis ya.

Membaca Buku secara Rutin

Tidak dipungkiri, kegiatan membaca buku jelas dapat meningkatkan kecerdasan. Di samping itu, anak jadi lebih pandai mengolah rasa bosan karena kegiatan membaca buku tentu lebih membosankan daripada bermain gadget atau menonton televisi.

Kebiasaan yang baik ini perlu ditanamkan di diri anak sejak usia dini. Kalau bisa sejak mereka masih bayi. Kok bisa? Tentu saja. Para orangtua bisa membacakan buku kepada bayi secara rutin dan pilihlah buku yang cocok untuk usianya dari segi konten, ilustrasi, layout dan tulisan. Dengan ini diharapkan anak akan dengan mudah semakin mencintai kegiatan membaca buku seiring usianya bertambah.

Ajak Anak Bermain Permainan Edukatif

Jika Anda ingin sekali anak Anda seperti para peserta Clash of Champions, ini salah satu cara asyik untuk membentuk anak cerdas. Anak-anak mana sih yang tidak suka permainan? Nah disinilah peran orangtua memilihkan mainan yang tepat.

Permainan edukatif seperti teka-teki, permainan papan, dan permainan berbasis strategi dapat merangsang otak anak dan membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta memecahkan masalah. Permainan Puzzle dapat membantu anak mengembangkan keterampilan logika dan kemampuan menyusun strategi. Permainan papar seperti catur dapat mengajarkan anak tentang perencanaan dan strategi. Permainan yang mengasah sensory anak juga sangat bermanfaat agar semua sensory anak aktif dengan baik.

Mendorong Rasa Ingin Tahu

Anda bisa melihat sendiri kan di show Clash of Champions bagaimana para peserta berusaha menyelesaikan setiap tantangan dengan mata berbinar dan semangat membara. Hal inilah yang para orangtua harapkan pada anak-anaknya saat menempuh pendidikan. Belajar dengan penuh rasa ingin tahu.

Tahukah para orangtua bahwa kita bisa saja secara tidak sengaja menjadi penghambat anak mengembangkan rasa ingin tahunya. Ketika anak usia dini banyak bertanya tentang hal-hal dan orangtua enggan menjawabnya bahkan memarahinya karena orangtua merasa anak-anaknya mengganggu. Padahal di fase ini wajar jika anak banyak bertanya karena otak anak sedang berkembang sangat pesat. Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dorong rasa ingin tahu ini dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya dan mengeksplorasi. Selalu berusaha untuk menjawab pertanyaan anak dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Ajak anak melakukan eksperimen sains sederhana di rumah atau bawa anak ke museum, kebun binatang, atau planetarium untuk memperluas wawasan mereka.

Pola Makan Sehat

Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Ini adalah pepatah yang sudah sering terdengar dimana-mana dan seharusnya kita tidak mengabaikannya bukan? Berhenti membawakan bekal anak berupa snack-snack kemasan, wafer dan biskuit jika ingin anak memiliki pola makan sehat. Yang menjadikan daya otak menurun bukan hanya ‘micin’ saja tapi juga kelebihan gula di dalam tubuh. Selain itu, makanan-makanan minim gizi dan tinggi gula juga dapat memicu tubuh yang malas.

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk perkembangan otak. Pastikan anak mendapatkan pola makan yang seimbang dan kaya akan nutrisi. Sebelum berangkat sekolah sebaiknya anak sudah sarapan dengan makanan tinggi protein dan serat untuk memulai hari dengan energi. Lalu untuk camilan anak, alih-alih snack kemasan, berikan anak buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan yogurt sebagai camilan sehat. Ingat, kurangi konsumsi makanan tinggi gula dan makanan cepat saji yang tidak sehat.

Memberikan Waktu Bermain Aktif

Bermain aktif sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental anak. Aktivitas fisik membantu meningkatkan konsentrasi, memori, dan kemampuan belajar. Bermain aktif jelas bukan bermain gadget yang minim gerak ya. Bermain aktif seperti bermain di luar bersama teman, berolahraga dan menghirup udara segar, bermain di taman dan mengembangkan keterampilan sosial.

Kembangkan Keterampilan Sosial Anak

Apa gunanya anak yang cerdas tapi tidak bisa bersosial dengan baik di rumah maupun di lingkungan luar? Kecerdasan sosial adalah aspek penting dalam perkembangan anak. Ajarkan keterampilan sosial seperti bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan baik. Libatkan anak dalam kegiatan keluarga dan diskusi. Jika anak menyampaikan pendapat di depan keluarga, jangan biasakan mengolok anak dengan kalimat “kamu masih kecil, jangan ikut campur urusan orang dewasa”, jika tidak mau kelak anak menjadi orang dewasa yang masih mengaggap dirinya anak kecil dan tidak bisa mengambil tanggung jawab dengan baik. Selain itu, untuk kegiatan luar rumah, ajak anak mengikuti kegiatan kelompok seperti klub atau tim olahraga. Orangtua juga bisa membantu anak memahami perasaan orang lain dan menunjukkan empati untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.

Memberikan Dukungan Emosional

Peran orangtua sangat krusial dalam proses tumbuh kembang anak. Anak yang tidak bisa merasa dekat dengan orangtuanya dan merasa seperti ada tembok besar antara dirinya dengan ayah ibunya akan sulit mengenali dirinya sendiri dan sulit mengenali potensi yang dimilikinya. Anak-anak seperti ini lebih rentan labil dan terkena mental health dibanding anak yang dekat dengan orangtuanya.

Kecerdasan emosional adalah kunci untuk keberhasilan akademis dan kehidupan. Berikan dukungan emosional yang kuat kepada anak. Berikan perhatian penuh saat anak berbicara dan tunjukkan bahwa Anda peduli. Pujilah usaha dan prestasi anak, dan berikan dorongan untuk mencoba hal-hal baru. Bantu anak mengenali dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.

meja kursi anak plastik