APA BENAR GURU ITU SEPERTI MADURA MART?
Mau ditanya apapun, bisa menjawabnya
Mau ditanya kapanpun, waktunya sedia
Guru seringkali dianggap oleh murid, walimurid bahkan masyarakat sebagai sosok yang pintar. Jadi tidak mustahil terjadi jika seorang dengan profesi ini selalu mendapatkan beragam pertanyaan dari siapapun, terutama murid-murid. Seolah ada tulisan besar di dahinya berbunyi “SERBA TAHU”.
Seorang yang berprofesi guru dituntut harus siap dengan segala kondisi. Fleksibel terhadap pengetahuan dan keterampilan. Apalagi dengan kemajuan informasi dan teknologi saat ini. Guru bisa “kalah” maju dari pada anak didiknya apabila masih terjebak dalam lingkaran pengetahuan yang dibidanginya saja.
(Bahkan profesi ini bukan hanya dituntut cemerlang dalam isi pikiran tapi juga tingkah laku)
Ada pepatah mengatakan “Guru harus lebih tahu 1 jam dibanding muridnya”. Seluarbiasa apapun pertanyaan dari murid, mereka harus bisa menjawabnya dengan bijak (alias menjadi sok tahu), meski tidak tahu jawabannya yang benar. Setelah itu, mereka harus segera mencari tahu. Itulah guru, sosok yang tidak pernah berhenti belajar.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menjadi pengajar yang (sok) serba tahu.
Pertama, luruskan niat, bahwa maksud dan tujuannya adalah untuk belajar. Bukan untuk menyombongkan diri atau gengsi di depan anak didik.
Kedua, mulailah melakukan persiapan. Bisa dengan belajar secara mandiri lewat internet atau belajar ke teman yang memang ahlinya.
Ketiga, lakukanlah satu persatu dan ukurlah targetnya. Untuk belajar hal yang baru fokuslah pada satu bidang tertentu. Tentukan targetnya waktunya. Jangan diselingi dengan bidang yang lain meski kita menginginkannya.
Menjadi guru yang serba tahu serba ada seperti Madura mart memang tidaklah mudah. Apalagi pendapatan profesi ini juga tidaklah terlalu banyak. Tapi bukankah profesi ini adalah bagian dari panggilan hati? Tidak ada salahnya guru menjadi sosok yang “bisa sedikit dari banyak hal” tanpa mengesampingkan dirinya yang “ahli dalam hal tertentu”.